Olahraga kuno Jepang, sumo, mengalami kerugian hampir 50 juta dollar AS pada 2011 akibat adanya skandal suap yang mengakibatkan boikot dari televisi dan peringatan dari pemerintah.
"Kami menghadapi masa dan posisi yang sangat sulit," kata Ketua Asosiasi Sumo Jepang (JSA), Kitanoumi, Rabu (22/2/2012). "Kami harus segera memecahkan masalah dan memulihkan kepercayaan publik terhadap sumo."
JSA terpaksa membatalkan turnamen musim semi, Maret tahun lalu, setelah dari investigasi yang dilakukan ditemukan rencana mengatur hasil pertandingan ynag terdapat dalam pesan di ponsel milik salah seorang pesumo.
Integritas sumo sekali lagi tercoreng pada akhir tahun saat seorang pemilik pusat latihan sumo diketahui kerap memukul atletnya dengan tongkat golf.
Pemerintah Jepang bahkan mengancam akan mencabut semua hak istimewa yang dimiliki para pesumo, seperti dalam soal pajak, apabila otoritas sumo gagal membersihkan citra olahraga yang telah berusia 2.000 tahun ini.
Salah satu atlet yang dianggap berperilaku tidak sesuai dengan sikap kesatria sumo adalah Asashoryu. Atlet yang berasal dari Mongolia ini kerap melakukan tindakan yang melanggar tradisi sakral sumo, seperti berkelahi dan mabuk di muka umum. Asashoryu kemudian dipecat secara tidak hormat pada 2010.
Sumber :
RTR