Keinginan Bernard Hopkins untuk adu jotos dengan Nathan Cleverly terjawab sudah. Pemegang sabuk juara kelas berat ringan versi WBA itu memiliki keinginan yang sama dan bertekad menghabisi karier The Executioner (julukan Hopkins).
Kemarin, The Executioner memang menantang Cleverly untuk membuktikan siapa yang terbaik di kelas berat. Tapi, petinju asal Amerika itu harus mengalahkan Tavoris Cloud, pemegang sabuk juara kelas berat ringan versi IBF, 9 Maret mendatang.
Sebaliknya, Cleverly yang mencoba untuk mempertahankan gelar juara WBO dengan melawan Robin Krasniqi, sepekan setelah pertandingan Hopkins itu. Setelah semua berjalan lancar, maka Cleverly sudah tidak sabar untuk berjumpa dengan petinju 48 tahun itu.
“Sangat menyenangkan membaca berita Hopkins ingin melawan saya, mengingat saya ingin menantangnya juga dan dia adalah nama yang ingin saya catat lebih dari siapa pun,” kata Cleverly, diberitakan Eurosport, Sabtu (2/3/2013).
“Hopkins adalah seorang petinju yang sangat hebat dan melihat perjalanan karier Hopkins, nama itu akan mengangkat perjalanan karier saya. Jika dia memutuskan untuk melawan saya, maka itu akan menjadi pertarungan terakhirnya.
Sebelumnya, Hopkins mengatakan setiap divisi harus memiliki satu raja. Petinju yang memiliki karier 25 kali menang (12 KO) dan tanpa terkalahkan itu setuju dengan pernyataan The Executioner tersebut.
“Sudah menjadi target saya untuk menyatukan gelar dan saya setuju dengan apa yang Hopkins katakan mengenai setiap divisi seharusnya memiliki satu raja. Saya juga tidak mau berjalan dengan tiga petinju lain yang membawa gelar juara dunia,” jelasnya.
“Saya berharap Hopkins dapat melewati Cloud dan memenangi gelar itu. Kemudian kami bisa melihat untuk menyatukan gelar pada akhir tahun. Jika tidak, saya juga senang melawan Cloud,” tandas petinju kelahiran Wales itu.